“Kita sudah menyiapkan lahan dua hektar untuk korban meninggal akibat virus Covid-19. Saat ini kita masih dalam tahap sosialiasi, walaupun itu tanah pemda tetap butuh sosialiasi dan pendekatan kepada masyarakat sekitar, jadi harapan kita kepada kawan-kawan media juga bisa membantu terkait informasi ini, apa bila terjadi kejadian orang Pesawaran terkena Corona akan dimakamkan di daerah kita, tentunya butuh dukungan semua pihak, jangan sampai bergejolak dulu yang akhirnya tidak jadi dimakamkan,” minta Dendi saat ditemui disela-sela meninjau langsung arus mudik di tugu pengantin, Minggu (12/4).
Dikatakan Dendi, selain telah meyiapkan lahan seluas dua hektar untuk pemakaman warga yang meninggal lantaran terpapar virus tersebut, dirinya juga telah menyiapkan diskresi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebasar 19 miliar.
“Dana 19 miliar itu kemungkinan bertambah melihat dinamika, itu hitungan kita baru sampai bulai Mei, Kemendagri kemarin memberikan kelonggaran bagi kita agar setiap pemda memberikan asumsi-asumsi terburuk sehingga beberapa anggaran itu bisa dialokasikan,” kata Dendi.
Sementara itu saat ditanya kenapa hingga saat ini diskresi anggaran untuk penanganan virus Covid-19 belum juga diajukan ke pihak DPRD, dirinya mengutarakan bahwa dalam hal anggaran itu DPRD hanya sebatas pemberitahuan.
“Anggaran diskresi itu legislatif hanya sebatas pemberitahuan sesuai dengan regulasi, itu belum kita sampaikan, kemarin TAPD sudah saya tanda tangani mungkin besok, itu hanya informasi dan yang pasti kita sudah memberikan laporannya ke Kemendagri,” ucap Dendi.
Lebih lanjut Dendi mengutarakan, anggaran sebesar 19 miliar tersebut akan diambil dari berbagai pos kegiatan.
“Dana itu sangat banyak yang kita efisiensi, termasuk perjalanan dinas, dana taktis, tunjangan, termasuk tunjangan punya saya bersama pak wakil karena kita tidak ada kegiatan jadi kita menyesuaikan saja, juga dari cukai tembakau, event-event kegiatan yang memang tidak berjalan termasuk kegiatan sosialiasi,” ungkapnya.