Lampunglive.com, Tanggamus – Di Indonesia, istilah “jurnalistik” dikenal dengan “publisistik”. Dalam dua istilah tersebut mulanya kerap saling tertukar, hanya berbeda asalnya saja. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan istilah publisistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.
Sedangkan kewartawanan dapat dikatakan sebagai Coretan Pertama Dalam Sejarah. Meskipun berita sering kali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan. Aktivitas kewartawanan tentu tak luput dari pelaku di dunia. Mereka sering disebut sebagai pewarta, wartawan, atau jurnalis.
Seorang wartawan sering kali menjadi saksi dalam setiap peristiwa yang memiliki nilai-nilai berita. Tak jarang mereka harus berinteraksi dengan sumber yang kadang kala melibatkan konfidensialitas. Para jurnalis ini umumnya bekerja pada sebuah industri yang disebut media. Secara makna, media mengandung arti sebagai wadah penyalur antara pihak pertama dan ketiga. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, media berarti jembatan antara pemerintah dan rakyatnya. Oleh sebab itu, setiap pelaku media harus memiliki independensi dan memihak hanya pada kebenaran berdasarkan fakta.
Pada kesempatan kali ini Media Online Lampung7news di Pimpin langsung oleh Redaksi Jeffry Noviansyah. Mengadakan pelatihan Jurnalistik Instant yang didampingi oleh Pimpinan Redaksi Konsorsium Multimedia, dan Koran
Harian Derita Rakyat.
Kegiatan yang berlangsung pertama kali dan menjadi suatu program Media Online Lampung7news.co.id mengundang antusias para masing-masing Biro, Ruanginfo.id, Mediapromoter.id, Lampunglive.com, Wartasindo.com, Mediarepublika.com, Lampungstreaming.tv, Delikhukum.com dan Koran Harian Derita Rakyat, Rmoll.com, serta jejamo.com.
Kegiatan tersebut diadakan dalam kediaman Amrah (Biro, Wartasindo.com), Pekon Kanoman, Kec. Semaka, Kab. Tanggamus. (Jum’at 12/06/20).
Jeffry Noviansyah dalam sela-sela berlangsungnya kegiatan mengatakan, dalam hal penulisan sebuah pemberitaan harus di perhatikan tata letak huruf besar dan kecil serta tanda baca sebelum menjadi sebuah kalimat yang sudah baku.
“Seorang wartawan harus bisa di tuntut menguasai penempatan W5H1(What, Who, Where, When, Why dan Who), disaat sedang mengkonfirmasi sebuah peristiwa kejadian sebelum di jadikan sebuah berita, ” ucapnya.
Terpantau semua peserta begitu serius dalam mengikuti pelatihan kejurnalisan, banyak ilmu yang di sampaikan oleh pimpinan redaksi lampung7news kepada semua biro yang ikut dalam pelatihan.
“Semoga ilmu yang disampaikan oleh saya ini bisa bermanfaat dan dapat digunakan untuk wartawan sebagai modal utama dalam mencari sebuah informasi terhadap narasumber sebelum di jadikan sebuah berita, ” ungkapnya.