Beranda Polda Lampung Wakapolda Lampung Hadiri Peresmian Festival Kopi

Wakapolda Lampung Hadiri Peresmian Festival Kopi

Lampunglive.com – Gubernur Lampung Ir,Arinal Djunaidi secara resmi membuka Festival Kopi Lampung 2019 bertemakan *Women And Coffee* di Elephant Park, Enggal, Bandarlampung, Rabu (6/11). Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan gamelan yang dilakukan oleh Gubernur Lampung dan Wakil Gubernur Lampung Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI,, Abdul Rohim beserta forkopimda Provinsi Lampung.

Sebelum membuka Festival Kopi Lampung, Gubernur Lampung Ir.Arinal Djunaidi Waka Polda Lampung Brigjen Pol,Drs,Sudarsono,SH,M.Hum Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol,Zahwani Pandra Arsyad,SH,MSi serta Rombongan melakukan kunjungan ke stand kabupaten/Kota (Lampung Tengah, Lampung Barat, Kota Bandarlampung, Tanggamus, Tulang Bawang, Way Kanan, Pesisir Barat, Lampung Selatan).

Usai mengunjungi stand Kabupaten/kota, Gubernur dan Wakil Gubernur mengunjungi Stand kampoeng kopi untuk melihat jenis kopi dan alat pengolahan kopi. Dikesempatan itu, Gubernur dan Wakil Gubernur melakukan *Battle Brewing* pembuatan segelas kopi yang dinilai oleh 4 (empat) juri nasional. *battle Brewing* ini dimenangkan oleh Wakil Gubernur Lampung.

Dalam sambutannya, Gubernur menjelaskan bahwa pengembangan produk diversifikasi kopi olahan, mempunyai arti penting, karena dapat menjadi komoditas unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasar internasional. Indonesia sebagai negara tropis disamping berpeluang untuk pengembangan produk diversifikasi kopi olahan, juga berpotensi untuk pengembangan produk industri pengolahan kopi.

Berdasarkan data BPS, Gubernur menjelaskan bahwa total produksi kopi nasional tahun 2017 sebesar 630.000 ton dan eksport kopi nasional pada tahun 2017 tumbuh 12,56% menjadi 464.000 ton dibandingkan pada tahun 2016. Nilai eksport kopi secara nasional sebesar 467.800 ton dengan nilai USD 1.187.157.000 (Data BPS tercatat statistik kopi 2017), yang terdiri dari 72,84% kopi jenis robusta dan 27,16% kopi jenis arabika. Ekspor kopi nasional didominasi oleh kopi olahan berbentuk instan sebesar 87,90%, sisanya berbasis ekstrak dan essence (data Kementerian Perindustrian RI).
“Total produksi kopi secara nasional sebesar 630.000 ton dengan perincian 250.000 ton untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan 70% produksi kopi nasional berasal dari Daerah Lampung. Nilai Ekspor biji kopi robusta secara nasional sebesar 459.000 ton, dari total ekspor tersebut Lampung menyumbang sekitar 321.000 ton,” jelasnya.

Dalam meningkatkan produktivitas kopi Robusta Lampung, Gubernur Arinal mengungkapkan bahwa dirinya juga telah mempersiapkan kopi dengan produksi 4 ton per hektar. “Sebelumnya produksi kopi kita hanya 0,7 ton per hektar, tapi saya sudah menyiapkan kopi dengan produksi 4 ton per hektar guna mendukung kemajuan kopi robusta Lampung,” ungkapnya.

Lanjut, untuk meningkatkan mutu, nilai jual, daya saing dan branding kopi Indonesia khususnya kopi Robusta Lampung, ujar Gubernur maka perlu dilakukan suatu event skala nasional yang dapat memperkenalkan kopi Indonesia, khususnya kopi robusta Lampung secara nasional maupun internasional.

“Salah satunya melalui kegiatan festival kopi lampung dengan tema *Women And Coffe* Tema tersebut sangatlah tepat mengingat wanita memiliki peranan penting dalam pengolahan kopi dari awal masa tanam, pemetikan, penjemuran, pengilingan dan sebagainya,” jelas Gubernur.

Selain itu, wanita adalah pasar khusus yang perlu ditingkatkan sebagai penggemar kopi, karena dari setengah penduduk Indonesia adalah wanita, namun belum banyak wanita yang menggemari kopi.

“Untuk itu, melalui Festival Kopi Lampung ini, saya berharap kiranya dapat meningkatkan konsumsi kopi robusta, sekaligus mempromosikan fungsi kopi untuk kesehatan dan kecantikan bagi kaum wanita. Selain itu pula, diharapkan akan memberikan manfaat yang besar terhadap semua pihak, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan petani kopi Lampung dan Indonesia,” jelasnya

Kegiatan festival Kopi Lampung ini, ujar Gubernur *Arinal* merupakan yang pertama dan menjadi pintu awal dalam kebangkitan kopi Lampung, tidak hanya nasional tetapi juga internasional. “Nantinya juga festival kopi lampung 2022 akan dilaksanakan di destinasi wisata terpadu bakauheni, karena kita akan memiliki destinasi wisata berkelas internasional disana,” ujarnya.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI,, *Abdul Rochim* mengungkapkan bahwa pelaksanaan festival Kopi Lampung 2019 sangat tepat, karena Lampung merupakan Provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 116 ribu ton, dan merupakan pelabuhan ekspor utama kopi Indonesia. “Kopi robusta Lampung memiliki cita rasa yang khas, tentunya produksi ini harus dapat ditingkatkan oleh kabupaten penghasil kopi,” jelasnya.

– Ia mengungkapkan bahwa Kemneterian Perindustrian RI, sangat mengapresiasi Pemerintah yang terus menggiatkan kegiatan terkait kopi, termasuk Festival Kopi Lampung 2019. “Perayaan ini diharapkan dapat dilakukan setiap tahun untuk dapat meningkatkan nilai, budaya dan mutu dari kopi robusta Lampung; meningkatkan semangat kepada petani kopi melalui peningkatan produktifitas dan kualitas kopi, serta menggairahkan ekspor kopi Lampung ke Pasar Internasional,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua pelaksana Festival Kopi Lampung 2019, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung,Taufik Hidayat melaporkan bahwasannya Festival Kopi Lampung akan berlangsung selama empat hari yaitu sejak tanggal 6 November hingga 9 November 2019. “Festival Kopi Lampung ini dalam rangka untuk membranding, meningkatkan citra, dan nilai dari kopi robusta Lampung, serta peningkatan produktifitas dan mutu kopi robusta,” jelas Taufik.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini sasarannya untuk menyatukan persepsi seluruh pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Stakeholder, Pengusaha, dna pihak terkait lainnya. “Sasaran ini dalam rangka mewujudkan kopi Lampung Berjaya dan petani kopi yang sejahtera,” jelasnya.

Adapun berbagai rangkaian kegiatan Festival Kopi Lampung, baik yang telah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan, ujar Taufik, diantaranya edukasi kopi di beberapa perguruan tinggi di Lampung, pameran dan promosi produk kopi unggulan, pameran produk unggulan Lampung, Seminar Kopi, kejuaraan nasional kopi (brewwing coffe battle contest, robusta coffee cupping, late art), Lampung Coffee Gallery.

“kemudian akan ada gelar budaya “Lampung Culturing wisdom”, temu bisnis kopi, fashion show kopi, cerdas cermat petani kopi, Lokakarya kopi, edukasi kopi untuk wanita, lomba foto instagram romantisme kopi, pemilihan duta kopi Lampung, dan lelang amal, serta akan memecahkan rekor minum kopi fine robusta bersama 3000 wanita,” jelas Taufik

Dalam acara tersebut, Gubernur Arinal memberikan apresiasi kepada empat sosok wanita yang memberikan perhatiannya terhadap kemajuan kopi Lampung, yaitu kepada Ketua TP. PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, Wakil Gubernur Chusnunia Chalim, Duta Kopi Nasional Tri Sartika Rini, dan Petani Kopi Nurma.

Ribuan masyarakat Lampung bergerombolan padati Pembukaan Festival Kopi Lampung 2019.Festival Kopi Lampung 2019 berhasil menarik ribuan pengunjung untuk hadir menikmati kopi robusta di Elephant Park. Tampak masyarakat, dari yang muda, dewasa, dan yang tua berbaur bersama untuk menikmati kopi Robusta Lampung.
Ardi salah satu pengunjung dari Gedung Air, Bandarlampung, mengunkapkan bahwa dirinya sangat antusias untuk hadir di acara festival Kopi Lampung. “Saya beserta istri dan anak sudah dari tadi hadir disini, ada banyak kopi yang ada disini. Tadi saya juga sudah mencicipi kopi yang ada disini seperti ada rasa pahit dan manis, tapi rasa kopinya kerasa,” ujarnya.

Ia berharap festival kopi Lampung dapat berjalan sukses dan lancar, dan mampu mengenalkan kopi Lampung kedepannya.

Fajar salah satu pengunjung, menuturkan bahwa dirinya baru pertama kali menghadiri acara kopi ini. “Saya penasaran dengan acara ini, ada banyak pengunjung yang hadir disini. Semoga acara seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk mengenalkan kopi Lampung,” ungkapnya.